Jakarta - Olahraga merupakan aktivitas fisik yang perlu dilakukan oleh setiap orang. Dengan berolahraga, tubuh menjadi sehat, bugar, dan lebih berenergi. Tak hanya bikin tubuh sehat dan bugar, olahraga juga bisa untuk mengontrol emosi. Tak bisa dimungkiri, setiap orang pasti pernah merasakan berbagai suasana hati, satu di antaranya marah. Lirik Lagu Part Of Your World - Halle Lirik Lagu Mimpi - Putri Ariani 40 Kata-Kata Sadar Diri Aku Tak Pantas Untukmu Rasa marah tersebut bisa disebabkan karena berbagai hal. Emosi tersebut yang terkadang akan merusak suasana yang ada. Itulah mengapa, sebisa mungkin untuk senantiasa bisa mengendalikan diri agar tak mudah marah atau emosi. Beragam cara bisa dilakukan untuk meredam amarah, seperti dengan olahraga. Ada beberapa jenis olahraga untuk mengontrol emosi marah yang bisa Anda coba. Berikut ini jenis-jenis olahraga untuk mengontrol emosi, dilansir dari Verywell Fit via Kamis 18/8/2022. Tinju Jenis olahraga untuk mengontrol emosi marah yang pertama adalah tinju. Tinju merupakan satu di antara latihan intensitas tinggi yang dapat membantu Anda melepaskan rasa amarah. Olahraga ini melibatkan kombinasi pukulan dan jab sehingga Anda bisa melampiaskan kemarahan dengan lebih positif. Selain berguna untuk mengelola emosi dengan baik, tinju juga membantu membakar kalori serta membentuk kekuatan tubuh secara efektif. Latihan Sirkuit Jenis olahraga untuk mengontrol emosi berikutnya adalah latihan sirkuit. Ini masih termasuk latihan intensitas tinggi yang dapat membantu Anda melepaskan energi saat marah. Latihan ini bisa Anda lakukan ketika kondisi emosional sedang tidak baik atau sering kali suasana hati buruk karena satu dan lain hal. Anda mungkin memerlukan beberapa peralatan untuk melakukan olahraga ini seperti dumbbell, kettlebell, atau resistance untuk Mengendalikan EmosiMenari Menari juga termasuk jenis olahraga untuk mengontrol emosi yang bisa dilakukan. Olahraga yang masuk dalam kelompok latihan intensitas tinggi ini membantu melepaskan energi dengan baik saat sedang marah. Anda juga bisa mengekspresikan diri melalui gerakan-gerakan tarian. Dengan begitu, emosi yang sedang dirasakan dapat lepas kemudian suasana hati akan terasa lebih baik. Lompat Tali Jenis olahraga untuk mengontrol emosi selanjutnya adalah lompat tali. Olahraga intensitas tinggi ini berguna untuk meningkatkan detak jantung dengan cepat dan membakar kalori tubuh secara efektif. Lompat tali juga membantu Anda melepaskan emosi dan suasana hati yang sedang buruk. Cukup menyediakan alat lompat tali yang sederhana, Anda bisa melakukan aktivitas untuk mengelola emosi dengan baik. Latihan ini juga membantu Anda mengelola kondisi stres dan menjaga keseimbangan mental dengan lebih untuk Mengendalikan EmosiYoga Jenis olahraga untuk mengontrol emosi juga bisa Anda lakukan dengan berbagai latihan yoga. Jenis olahraga yang satu ini melibatkan gerakan-gerakan lambat tapi dapat membantu membuat otot-otot tubuh rileks. Selain itu, yoga juga dilakukan dengan latihan pernapasan yang baik sehingga dapat membantu memperlambat detak jantung dan menenangkan pikiran. Dalam hal ini, terdapat beberapa jenis yoga yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut Hatha yoga jenis yoga yang melibatkan gerakan-gerakan lebih lambat dan lebih lembut. Yoga kekuatan dan yoga vinyasa jenis yoga yang melibatkan gerakan lebih cepat serta menawarkan latihan yang lebih intens. Bikram yoga jenis yoga ini dilakukan di ruangan yang memiliki pemanas. Yoga ini juga dapat menantang Anda untuk fokus pada postur tertentu selama kelas 90 menit. Olahraga untuk Mengendalikan EmosiMeditasi dan Tai Chi Meditasi juga termasuk jenis olahraga untuk mengontrol emosi. Dalam hal ini, Anda bisa mempraktikkan olahraga tai chi, yaitu seni bela diri dari China yang melibatkan gerakan mengalir dan serangkaian meditasi. Laju gerakan lambat yang dilakukan dapat membantu menenangkan emosi Anda dan menurunkan detak jantung saat Anda merasa sedang emosi dan marah. Kini terdapat beberapa kelas tai chi yang dilakukan secara online, Anda bisa mengikutinya dengan mudah tanpa harus masuk pada kelas khusus. Olahraga untuk Mengendalikan EmosiBejalan atau Mendaki Berjalan kaki merupakan satu di antara olahraga yang baik untuk meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan menurunkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2. Selain itu, jalan kaki atau aktivitas mendaki juga sangat baik dilakukan untuk melepaskan amarah. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa hanya satu kali berjalan hanya 10 menit dapat mengurangi permusuhan dan kemarahan pada orang dewasa muda, meskipun tidak pada tingkat yang signifikan secara statistik. Studi lain menunjukkan bahwa mencapai langkah per hari menghasilkan tingkat kemarahan yang dilaporkan lebih rendah, bersama dengan berkurangnya kecemasan, depresi, kelelahan, kebingungan, dan gangguan suasana hati. Tentu ini menjadi aktivitas olahraga yang murah dan mudah dilakukan. Sumber Asli Verywell Fit Disadur dari Reporter Ayu Isti Prabandari. Published 25/6/2021.
Melaluikegiatan bermain anak dapat mengembangkan keterampilan sosial yang dibutuhkan dalam berinteraksi seperti menunggu giliran, mengungkapkan perasaan dan keinginan secara adaptif, berkomunikasi, dan mematuhi aturan-aturan sosial serta mengatur emosi dan mengendalikan diri.
Diberbagainegara, seperti di Amerika Serikat, diperkirakan ada 48 juta orang anak muda berusia antara 5 dan 18 tahun ambil bagian dalam olahraga. Di Inggris Raya sekitar 39% anak-anak usia 5-16 tahun aktif berolahraga. Lebih dari 5 juta waraga Jerman berusia antara 7 dan 14 tahun telah memulai pelatihan formal melalui klub-klub sepakbola.
Mengenal emosi adalah salah satu dari komponen penting yang harus dimiliki sebelum akhirnya dapat menguasai kemampuan kecerdasan emosi yang kompleks. Pengenalan terhadap emosi yang dirasakan dalam diri mesti dimulai dan dibiasakan sejak dini, karena itulah Gerakan Sekolah Menyenangkan menginisiasi dan merekomendasikan adanya zona emosi pada setiap kelas. Zona emosi ini memfasilitasi anak untuk mengenal emosinya sendiri. Anak-anak didorong untuk mengidentifikasi apa yang dia rasakan; apakah itu marah, sedih, senang, kecewa, semua emosi dasar manusia tersebut diekspresikan lewat emoji yang dibuat sesuai kreativitas masing-masing kelas. Kegiatan mengenal emosi lewat zona emosi ini sepertinya tampak sederhana, namun sebenarnya terdapat manfaat-manfaat yang bisa diperoleh dari sana. Berikut adalah 5 manfaat dari zona emosi bagi anak Bermula dari mengenal, kemudian belajar untuk mengendalikan. Anak tantrum di depan umum seperti sudah menjadi pemandangan yang dianggap wajar. Jangankan anak-anak, orang dewasa saja masih ada yang sering tantrum dan tidak bisa mengendalikan emosinya. Hal ini karena kecerdasan emosi memang bukan sesuatu yang bisa diperoleh secara instan melainkan terdiri dari serangkaian pembiasaan-pembiasaan sejak kecil. Ketika anak sudah mampu untuk mengenal emosinya lewat zona emosi, yang selanjutnya bisa dilakukan adalah berdiskusi tentang bagaimana cara yang baik untuk menyalurkan dan mengendalikan emosi itu. Mengendalikan bukan berarti represi, melainkan menyalurkan emosi yang ada pada sesuatu yang tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Misalnya saja anak mengidentifikasi emosi marah dalam dirinya, anak bisa diajak untuk menyalurkan emosinya tersebut selain dengan berteriak dan menangis. Bisa dengan cara diberikan waktu sendirian di kamar sampai marah itu mereda atau dengan melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga. Begitu pula dengan emosi lainnya, biarkan anak memilih sendiri kegiatan yang dia rasa baik untuk menyalurkan emosi tersebut. Belajar mengenal emosi orang lain dan melahirkan empati. Ketika berhasil mengenal emosinya sendiri, secara otomatis anak akan juga mampu untuk mengidentifikasi emosi-emosi tersebut pada orang lain. Anak-anak bisa peka terhadap perubahan fisik pada seseorang yang disebabkan karena perubahan emosi dalam dirinya. Contohnya, anak akan menyadari bahwa temannya sedang sedih karena menunjukkan ekspresi murung dan cemberut. Hal ini kemudian akan mendorongnya pada sikap empati dengan cara bertanya dan menawarkan bantuan pada temannya tersebut. Perkembangan emosi yang baik berdampak pada perkembangan sosial yang baik. Ketika anak sudah mampu mengenal emosinya sendiri juga berempati pada emosi orang lain, dia kemudian akan mampu membina hubungan yang baik dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Ketika dia merasakan emosi marah dan sedih dia berusaha untuk menyalurkan emosi tersebut dengan cara-cara yang tidak menganggu dan merugikan, dia tahu bahwa hal itu bukan sesuatu yang baik karena bisa menyebabkan orang lain menjadi tidak nyaman. Memberikan kesempatan bagi guru untuk menciptakan lingkungan dan suasana belajar yang lebih kondusif. Zona emosi memungkinkan guru untuk memantau emosi masing-masing siswanya selama di sekolah. Hal ini akan memudahkan guru dalam memilih perlakuan yang tepat agar proses pembelajaran berlangsung lebih kondusif bagi setiap anak. Guru juga akan mampu untuk melakukan evaluasi pada metode pembelajaran yang dia pakai sehingga dapat memotivasi guru untuk selalu memberikan metode pembelajaran terbaik setiap harinya. Membuat anak merasa dihargai Emosi adalah salah satu fitur yang membedakan manusia dari makhluk lainnya. Sayangnya, kadang-kadang emosi ini tidak diperlakukan sebagaimana mestinya dan lebih sering direpresi, apalagi jika kita berbicara mengenai emosi marah, sedih dan kecewa. Padahal semua jenis emosi itu penting dan harus diterima sebagai bagian dari keseharian manusia. Itulah kenapa adanya zona emosi memungkinkan anak-anak untuk merasa lebih dihargai karena di sana dia boleh mengungkapkan emosi apa saja yang dia rasakan tanpa penghakiman. Itulah beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan sederhana dalam zona emosi. Selain digunakan dalam setting sekolah, zona emosi ini juga bisa diterapkan oleh para orang tua di rumah. Putri Nabhan Mampumengendalikan permainan emosi adalah manfaat dari latihan.. - 19548945 juliyantiningsih juliyantiningsih 18.11.2018 Seni Sekolah Menengah Pertama terjawab Mampu mengendalikan permainan emosi adalah manfaat dari latihan.. a. konsentrasi b. kepekaan sukma c. imajinasi d. pengindraan Terdengar sangat manusiawi ya kalau kita mencari sesuatu di luar diri kita untuk kemudian kita hubungkan dengan emosi yang ada dalam diri kita. Banyak orang menyalahkan orang lain atas harinya yang buruk, atau moodnya yang tidak yang lain, gampang bermuram durja ketika terjadi hal-hal buruk di luar prediksinya. Serta masih banyak kejadian lainnya. Padahal, fakta sebenarnya adalah, semua emosi yang ada dalam diri kita, solusinya gak perlu kita cari dari luar. Tapi justru kita sendirilah yang bisa menyembuhkannya. Ketika kita mampu mengendalikan emosi yang ada dalam diri, maka kehidupan kita akan berubah dan menjadi lebih baik. Gak percaya? Begini Mampu memutuskan bagaimana reaksi terhadap suatu keadaanunsplash/Siavash GanbariSeperti sudah dijelaskan sebelumnya, emosi datang dari dalam diri kita. Mengendalikannya memang gak semudah itu. Tapi, yang terpenting untuk dipahami adalah bahwa kita adalah pemilik dari diri kita kapanpun emosi negatif memenuhi pikiran dan diri kita, maka kita bisa memutuskan untuk mengekspresikannya atau Gak lagi menyalahkan orang lain atas hari yang buruk atau mood yang tidak stabilunsplash/Alex AlvarezOrang lain sama sekali tidak bisa mempengaruhi harimu. Kamu sendirilah yang sebenarnya membiarkan mereka merusak harimu. Kesedihan, kekecewaan, atau kemarahan sekalipun, tidak bisa ditransfer oleh orang lain kan? Kamu bisa tetap ceria dan menjalani hari dengan bahagia meskipun orang-orang bersikap tidak menyenangkan padamu. Ingat, kamulah yang punya kendali atas emosimu sendiri. Baca Juga 7 Tanda Kematangan Emosional, Usia Tak Selamanya Menjamin Kedewasaan! 3. Emosi negatif yang kita rasakan mampu kita kendalikan dan buang jauh-jauhunsplash/Fabrizio VerrecchiaKetika dipenuhi dengan berbagai emosi negatif, kita cenderung untuk menyalurkan emosi tersebut. Alhasil, cap buruk akan menempel pada kita. Bayangkan jika kita berhasil mengendalikan semua emosi tersebut dan membuangnya jauh-jauh. Akan ada banyak keuntungan yang kita Dengan menyadari betul bahwa kendali emosi ada di tangan kita, semua akan berjalan dengan lancarunsplash/ OfficialMisal, ketika kamu berada pada situasi yang genting, otomatis emosi pertama yang akan kamu rasakan adalah panik. Ya kan? Namun, kalau kamu bisa mendeteksi hal itu sebagai emosi negatif yang hanya akan memperburuk situasi, kamu akan mengambil emosi panik itu dan membuangnya ketika kepanikan sudah bisa kamu atasi, maka kamu akan berpikir lebih jernih dan bisa mencari solusi dengan lebih Bahkan di saat terburuk pun, kita tetap bisa melangkah menuju kesuksesanunsplash/NeONBRANDKemampuan mengendalikan diri dan emosi dengan baik ini akan membuat kita mampu menyelesaikan segala hal yang kita kerjakan dengan hasil yang luar biasa. Kita gak mudah terpengaruh dengan apapun hal-hal eksternal di sekitar kita. Sehingga pekerjaan lebih fokus, gak gampang mengeluh, dan kita juga masih bisa mengerjakan hal lainnya tanpa merasa terbebani. Mengendalikan emosi memang gak segampang kedengarannya. Kamu perlu memberikan waktu beberapa detik untuk menenangkan diri terutama di situasi yang genting atau saat amarah sedang meluap. Yang pasti, kamu harus menguasai dirimu sendiri dengan baik. Berlatih mengendalikan diri juga cukup disarankan lho. Siap mencoba? Baca Juga 5 Tips Mengendalikan Emosi di Kantor, Supaya Gak Bad Mood Seharian IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.